19 Jan 2025
Tarakan

Manfaatkan Lahan Sarana Asimulasi dan Edukasi, Berdayakan WBP Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Manfaatkan Lahan Sarana Asimulasi dan Edukasi, Berdayakan WBP Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Tarakan - Dalam rangka pemanfaatan lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Tarakan melalui Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) melaksanakan kegiatan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) khususnya di bidang Agribisnis meliputi budidaya Tanaman Hortikultura secara konvensional hinga sayuran dengan metode Hidroponik. Hal ini terlihat dari produktivitas kelompok kerja bidang Agribisnis yang mampu menghasilkan panen sayuran hingga puluhan kilogram per hari.

Berdasarkan  Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: PAS-403.PK.01.04.04 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Lembaga Pemasyarakatan, SAE merupakan tempat narapidana mengaktualisasikan dirinya dalam proses asimilasi dan tempat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pembinaan Narapidana. 

Kepala Lapas Kelas IIA Tarakan, Sutarno, menerangkan bahwa pihaknya berkomitmen penuh secara proaktif dalam mendukung program ketahanan pangan sebagaimana yang dicanangkan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto pada 13  program akselerasi yang salah satu poin nya ialah pemberdayaan warga binaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

"Di lahan seluas lebih dari 3 hektare, Giatja Lapas Tarakan mengembangkan beragam produk pertanian dan perkebunan diantaranya kangkung cabut dan kangkung air, sayuran selada dan sawi pokcoy organik hingga jagung, sukun, buah kelapa, pisang dan sebagainya. Pelaksanaan SAE di Lapas Tarakan hingga saat ini berjalan dengan sangat baik dan kondusif. Kami turut memberdayakan WBP yang telah memenuhi syarat administratif dan substantif sebagai peserta Asimilasi Kerja Luar yang dalam kesehariannya melakukan tugas di bidang Budidaya tanaman hortikultura dan hidroponik. Produk agribisnis yang dihasilkan dari panen sayuran kangkung cabut berkisar pada 50 hingga 100 kilogram per hari. seluruh hasil panen kemudian dipasarkan secara luas ke masyarakat serta disalurkan ke penyedia Bahan Makanan (Bama) hingga diperuntukkan pada kegiatan Bantuan Sosial (Bansos)", terang Sutarno. 

Pemanfaatan lahan SAE di lingkungan Lapas diharapkan mampu mengoptimalkan pembinaan kemandirian dengan membaurkan Narapidana ke tengah masyarakat dan membuka peluang partisipasi serta edukasi bagi masyarakat tentang kegiatan dan hasil produk pembinaan kemandirian sehingga terbangunnya citra positif penyelenggaraan sistem pemasyarakatan, sehingga mampu mendorong pemberdayaan WBP dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. (*)

Kirim Komentar