Tolak Politik Uang-Politik Sara di PILKADA 2020, IMM-IPM Kaltara gelar Konpers | Tarakan TV
Keterangan Gambar : Konferensi Pers untuk mengkampanyekan pencegahan Politik Uang dan Politik SARA . Foto: Tarakan TV
TARAKAN – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan
Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) dan Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah (PW IPM) Kaltara menggelar
konferensi Pers untuk mengkampanyekan pencegahan Politik Uang dan Politik SARA
(Suku, Ras, Agama, Antar-golongan) pada PILKADA serentak 2020, Minggu
(13/09/2020).
Sebagai pembukaan Ketua PW IPM,
Husnul Aulia menyampaikan, “Dalam hal ini kami ingin menyampaikan sikap kami
untuk terselenggaranya pemilu tahun ini dengan adil dan terwujudnya pemilihan
tidak ada yang terdzolimi,” Ujar Husnul.
Husnul juga menghimbau kepada
seluruh kader IPM Kaltara dan para pelajar agar mensosialisasikan kepada
masyarakat untuk menghindari politik uang dan politik sara agar PILKADA yang
akan digelar pada 09 Desember nanti bisa berjalan aman, damai, dan bersih.
“Agar kita sesama pelajar harus
berkolaborasi untuk menolak money politics juga berkolaborasi untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat kita khususnya pelajar untuk jangan ada
penghinaan terhadap suku, agama atau bentuk lainnya seperti itu,” Kata Husnul.
“Sama juga kepada timses atau
semua yang mencalonkan baik gubernur maupun bupati di masing-masing kabupaten,
jangan sampai melakukan perilaku yang tidak terpuji ketika melaksanakan
tugasnya. Jangan sampai kita ikut menerima money politics, karena pada dasarnya
ketika kita menerima money politics uang yang kita terima seperti itu maka itu
salah satu kehancuran yang akan kita terima seperti itu,” Imbuh Husnul.
Senada dengan itu Ketua DPD IMM
Kaltara, Ahmad Imam Ma'arif mengatakan, dalam PILKADA 2020 seluruh pihak harus
menciptakan suasana yang tenang serta bekerjasama dalam menyukseskan pesta
demokrasi ini agar berlangsung damai, tertib dan lancar.
“Waktu yang ada harus
dimanfaatkan untuk menunjukan tingkat kualitas dan kolektif, meningkatkan
ikatan persaudaraan dan menurunkan tensi politik ditengah masyarakat, dan semua
pihak harus menaati ketentuan yang berlaku serta tidak melakukan pergerakan
atau aktivitas politik apapun yang dapat menganggu ketenangan serta mencederai
proses politik,” Ucap Imam.
“Penyelenggara pemilu juga harus
berjalan dengan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku dinegara
Indonesia,” Lanjut Imam.
Terakhir Imam menegaskan sikap
yang diambil DPD IMM Kaltara terkait problematika yang terjadi memasuki momentum
politik 2020 saat ini.
“Kami ingin mengkampanyekan untuk
menjauhi politik uang, dimana juga ada ditengah masyarakat ada tersebar isu
mengenai agama, moralitas, sosial dan berita hoaks. Ada sebagian isu yang
tersebar berisi penghinaan terhadap seseorang yang terlibat pemilu maupun para pendukung dari
paslon-paslon. Tentunya kami DPD IMM Kaltim-Kaltara akan memastikan menolak
keras mengenai money politik dan sejenisnya,” Tutup Imam.
Kirim Komentar