Dukung Ketahanan Pangan, Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis
TARAKAN - Kota Tarakan merupakan daerah kepulauan dengan luasan ± 250,80 Km2 serta memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kaltara yaitu ± 249,96 ribu jiwa. Dengan luasan wilayah administratif terkecil di Kaltara, maka perlu peningkatan produksi hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan logistik saat pelaksanaan program Makan Bergizi Geratis.
Dari total luasan lahan Kota Tarakan terdapat area hutan lindung seluas 7000 Ha dan area konservasi bakau seluas 21 Ha. Sehingga pemanfaatan lahan pertanian di area yang terbatas perlu dimaksimalkan untuk memperoleh hasil pertanian yang mumpuni sehingga Upaya pemerintah dalam pencapaian Swasembada Pangan dapat segera terealisasikan.
Melalui program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat sumber daya manusia melalui pemberian gizi yang tepat dan berdampak terhadap masyarakat yang berkualitas, berpendidikan yang kompeten, sehat dan berdayasaing tinggi. Hal tersebut juga sejalan dengan target pencapaian Indonesia emas tahun 2045.
Polda Kaltara bersama Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan telah melaksanakan Diskusi Kelompok dengan menghadirkan sejumlah Kelompok Petani di Kelurahan Kampung Enam Kota Tarakan. Dalam pertemuan tersebut membahas upaya peningkatan hasil produksi pertanian serta pemanfaatan pupuk organik yang ramah lingkungan.
Dalam pertemuan tersebut Polda Kaltara menyampaikan kepada petani bahwa pihaknya memiliki kewajiban pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi, sehingga ke depan dalam pendistribusian pupuk dapat tepat sasaran.
Disampaikan pula kepada para petani jika ditemukan peredaran pupuk palsu maupun pupuk ilegal segera memberikan informasi untuk dilakukan penindakan hukum lebih lanjut. Kemudian ketika petani menerima bantuan dari pemerintah agar dapat dimanfaatkan dengan sabaik-baiknya dan tidak diperjual belikan karena dapat berpotensi menimbulkan pelanggaran hukum.
“Harapannya jika program Makan Bergizi Geratis telah terlaksana di Kota Tarakan, Pemerintah dapat memanfaatkan sayuran milik petani lokal, sehingga melalui program tersebut juga dapat dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui kepastian pembelian hasil pertanian lokal,” terang Ketua Gapoktan Kampung Enam, Fery Simon.
Fery juga menyampaikan terimakasih kepada Polda Kaltara dan Mahasiswa yang telah datang dan mengajak berdiskusi kepada para petani sehingga munculnya gagasan satu misi bersama yaitu upaya peningkatan hasil pertanian lokal dan mensejahterakan petani di Kota Tarakan.
“Petani lokal di Kota Tarakan sebelumnya pernah menerima bantuan peralatan dan pupuk kimia. Kami rasa bantuan tersebut kurang tepat guna peralatan yang diberikan tidak cocok dengan kondisi lahan pertanian yang kami miliki sedangkan pemberian pupuk kimia yang diberikan selama ini kami selalu menggunakan pupuk organik. Harapan kami kedepan Pemerintah saat memberikan bantuan harus tepat sasaran dan tepat guna,” imbuhnya.
Sementara itu, Mahasiswi Universitas Borno Tarakan, Yuliana mengatakan, ketahanan pangan merupakan kewajiban yang penting untuk mencapai negara yang mandiri dan tanggung jawab kita bersama.
“Keberadaan kita semua disini, kelompok tani dan mahasiswa agar bisa mendukung program ketahanan pangan. Besar harapan kepada mahasiswa dan pemuda untuk bisa menjadi generasi penerus dibidang pertanian. Dengan perhatian pemerintahan yang saat ini dibidang pertanian, semoga tidak ada lagi orang tua yang berfikir agar anaknya tidak mengikuti jejaknya sebagai petani karena sukses tidak harus menjadi pegawai namun menjadi petani yang berhasil juga merupakan kesuksesan,” pungkasnya. (*)
Kirim Komentar