Gubernur Paparkan Kondisi Terkini Kawasan Transmigrasi Kaltara | Tarakan TV
JAKARTA – Gubernur Kaltara
Drs H Zainal Arifin Paliwang menyampaikan upaya revitalisasi kawasan
transmigrasi di Kalimantan Utara (Kaltara), serta pemulihan ekonomi nasional
menjadi dua isu utama yang menjadi perhatian khusus.
Gubernur mengungkapkan Pemprov Kaltara mendukung upaya revitalisasi kawasan transmigrasi. Jika dilihat dari potensi wilayah, dengan luas wilayah 75.467.70 kilometer persegi, Kaltara masih sangat berpotensi untuk menjadi kawasan transmigrasi.
Sementara
dari jumlah penduduk, Kaltara satu-satunya provinsi yang memiliki jumlah
penduduk di bawah 1 juta jiwa, yakni berjumlah 742.245 jiwa (Data BPS, Sensus
Penduduk 2020).
“Dilihat
dari indikator luas wilayah dan kepadatan penduduk, Kaltara masih berpotensi
menjadi kawasan transmigrasi,” terang Gubernur dalam Program Features Mata
Indonesia di Kantor Berita Indonesia Antara, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta,
Sabtu (3/9).
Program
transmigrasi sendiri, lanjut Gubernur, memberikan dampak positif bagi
pertumbuhan dan perkembangan jumlah penduduk di Provinsi Kaltara.
Gubernur menyampaikan, sesuai data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltara, terhitung sejak tahun 1972 hingga 2018, jumlah penempatan transmigrasi di Provinsi Kaltara mencapai 12.505 KK (Kepala Keluarga). Atau berjumlah 46.946 jiwa tersebar di wilayah Kabupaten Bulungan, Nunukan, Tana Tidung dan Malinau.
“Bila
dibandingkan dengan jumlah penduduk saat ini, jumlah penduduk penempatan
transmigrasi mencapai 6.32 persen. Angka ini belum termasuk dengan
anggota-anggota keluarga baru, mengingat penempatan telah dilaksanakan sejak
tahun 1972,” kata Gubernur.
Transmigrasi
turut berperan dalam mendukung program ketahanan pangan Pemerintah Provinsi
Kaltara. Seperti di Kawasan Tanjung Buka, Kabupaten Bulungan. Kawasan yang dikenal
sebagai De Cafe atau Delta Kayan Food Estate ini, dicanangkan akan memiliki
seluas 41.143 Hektare (Ha).
Selain
itu, adanya daerah transmigrasi mendukung Pusat Kegiatan Wilayah Kota Baru
Tanjung Selor, Ibukota Kaltara. Khususnya kawasan transmigrasi Salimbatu, akan
dapat mendukung pusat kegiatan wilayah Kota Baru Tanjung Selor.
“Transmigrasi
berdampak positif, selain penduduk bertambah, produk pertanian dan perikanan
bertambah, otomatis PAD Kaltara juga ikut bertambah,” tutur Gubernur.
Saat
ini berbagai terobosan dilakukan Pemprov Kaltara dalam mendukung program
transmigrasi. Dukungan itu mengarah kepada Isu Strategis Nasional berdasarkan
Agenda Pembangunan 2020-2024, yakni “Mengembangkan Wilayah Untuk Mengurangi
kesenjangan Dan Menjamin Pemerataan”.
Pemprov
Kaltara berharap program transmigrasi, khususnya transmigrasi di Kaltara dapat
semakin berkembang, membuat kawasan transmigrasi semakin mandiri, dan pada
akhirnya dapat menambah pendapatan masyarakat. (dkisp)
Kirim Komentar