Sukseskan Vaksinasi Anak Nasional | Tarakan TV
DENPASAR – Pada tahun 2018 lalu, cakupan
vaksinasi massal untuk campak dan rubella sebesar 75 persen. Capaian itu, masih
di bawah target nasional yang mencapai 90 persen.
Gubernur
Kalimantan Utara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum meminta agar capaian
vaksinasi massal dapat dicapai. Ia mengungkapkan, telah menginstruksikan
instansi terkait untuk menyukseskan program kegiatan vaksinasi anak secara
nasional melalui Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada bulan ini.
“Rutinitas
vaksinasi yang diberikan memang secara rutin, namun cakupannya menurun lantaran
pandemi Covid-19,”kata Gubernur, Senin (9/5/2022).
Kementerian
Kesehatan (Kemenkes), kata Gubernur akan menggelar kegiatan vaksinasi tersebut
secara bertahap. Di mana vaksinasi yang diberikan meliputi campak, rubella,
polio, difteri, dan tetanus.
Tahap
pertama untuk wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku,
dan Papua. Dan tahap kedua, akan digelar pada Agustus 2022 untuk wilayah Jawa
dan Bali.
Selain
vaksinasi campak dan rubela, Gubernur juga meminta Dinas Kesehatan Kaltara
menargetkan jenis vaksinasi lain juga bisa dilaksanakan.
Seperti
vaksinasi difteri pertusis tetanus (DPT) dan polio. Serta vaksinasi hepatitis
untuk antisipasi penyakit hepatitis akut misterius yang kini tengah melanda
dunia.
Gubernur mengatakan
selain kondisi pandemi, tantangan terberat program imunisasi di Indonesia saat
ini adalah menangkal berbagai pemberitaan negatif tentang imunisasi yang
membuat orang tua enggan memberikan imunisasi kepada anak-anak mereka.
“Imunisasi
itu sangat penting buat buah hati kita. Jadi kalau anak Anda belum mendapatkan
imunisasi lengkap, maka segera datang ke tempat pelayanan kesehatan yang
memberikan layanan imunisasi dan lengkapi vaksinasinya,” ujarnya.
Imunisasi
berguna untuk mencegah penularan penyakit, wabah, sakit berat, cacat hingga
kematian bayi dan balita. Imunisasi dasar lengkap dan lanjutan akan memengaruhi
masa depan anak Indonesia.
Saat ini,
tersedia berbagai imunisasi yang bermanfaat untuk mencegah lebih dari 20
penyakit yang mengancam jiwa. Imunisasi saat ini mencegah dua juta hingga tiga
juta kematian setiap tahun akibat penyakit seperti difteri, tetanus, pertusis,
influenza, dan campak. Pada 2020 hingga 2030, diperkirakan bahwa imunisasi akan
menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa. Di mana 28 juta di antaranya adalah
anak-anak berusia di bawah lima tahun. Gubernur berharap orang tua bisa
memanfaatkan bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada Mei mendatang untuk
mengejar ketertinggalan imunisasi dasar lengkap. (dkisp)
Kirim Komentar