TARAKAN - Kejanggalan dalam tewasnya Nabila (21) di kamar indekosnya masih belum menemukan titik terang. Polisi sudah memeriksa 17 orang saksi, untuk mengusut kasus tewasnya gadis muda asal Sukabumi, Jawa Barat itu.

Satuan Reskrim Polres Tarakan yang menangani kasus ini, masih menunggu hasil pemeriksaan DNA forensik oleh tim Labfor Polda Jatim.

"Kalo hasil dari Labfor Polda Jatim itu keluarnya 2 minggu, jadi kami harus menunggu. Ini baru minggu pertama, seminggu yang lalu mereka datang," terang Kapolres Tarakan, AKBP Ronaldo Maradona T.P.P Siregar, melalui Kasat Reskrim, AKP Randhya Sakthika Putra.

Upaya lain juga dilakukan dalam mengusut kasus tewasnya Nabila. Kendati belum ada alat bukti tambahan yang diperoleh polisi.

"Kami menggunakan IT juga, kita padukan untuk mencari alat bukti yang lain," imbuh Kasat Reskrim.

Dari total 17 saksi yang sudah diperiksa, polisi sudah membidik sejumlah nama yang diduga pelaku. Namun hal itu masih terkendala pembuktian yang belum cukup.

"Yang dicurigai pasti ada, tapi kan kami harus mencari petunjuk, barang bukti. Dari hasil otopsi bahwa korban meninggal tidak ada racun, organ tubuhnya bersih," ujar Kasat Reskrim. (fir)