Wagub Berikan Atensi Khusus terkait Penanganan Jalan Sumalindo | Tarakan TV
Keterangan Gambar : Wakil Gubernur Kaltara Dr. Yansen TP. M.Si saat melakukan kunjungan ke Mahakam Hulu
MALINAU – Persoalan akses jalan penghubung
masyarakat Apau Kayan menuju Mahakam Hulu melalui jalan perusahaan Sumalindo
ditindaklanjuti Wakil Gubernur Kaltara Dr. Yansen TP. M.Si dalam kunjungan
kerjanya, Rabu (13/04/2022) lalu.
Wagub yang
melihat langsung kondisi di lapangan terlihat mencermati permasalahaannya.
Bersama bersama stakeholder terkait dan perwakilan pihak PT Sumalindo Jaya
Lestari (SLJ) Global Tbk Wagub Yansen berdiskusi tepat di muara simpang jalan
PU-Sumalindo untuk mendengarkan laporan dari masing-masing pihak.
Ia meminta
agar perusahaan dapat mempertimbangkan trase jalan Sumalindo untuk diserahkan
kepada negara. Apalagi direncanakan kedepan dari pihak Sumalindo, mobilisasi
akan beralih ke Carbon Trade.
“Dengan
demikian tidak ada persoalan Sumalindo menyerahkan jalan itu untuk kepentingan
negara. Saya kira hal penting yang perlu kita lakukan sepanjang kita ingin
melihat kedepan. Kepentingan mendasar. Rakyat mudah, pemerintah mudah, negara
juga aman. Saya pikir terbaik saat ini, sudah tembus jalannya tinggal
dipelihara,” ujar Yansen.
Diketahui
jalan Sumalindo ini adalah ruas jalan yang menghubungkan Kecamatan Long
Bagun-Kabupaten Mahakam Hulu (Kaltim) dengan Kecamatan Sungai Boh Kabupaten
Malinau (Kaltara).
Dari titik 0
Sumalindo hingga ke muara PU ditempuh 147 Km. Selanjutnya dari muara PU menuju
Mahak Baru 15 km. Ruas jalan ini digunakan masyarakat Apau Kayan untuk memenuhi
kebutuhan primer mereka. Jalan Sumalindo ini dinilai masyarakat paling efektif
dan berdampak pada kebutuhan masyarakat.
Disisi lain,
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga telah mendapatkan alokasi anggaran untuk
program infrastruktur konektivitas/ pembangunan jalan nasional pada tahun 2022.
Salah satu
lokasinya di Long Pahangai-Sungai Boh dan Long Bagun yang saat ini
pembangunannya dari pinggir sungai Mahakam hingga perbatasan Kaltara sudah
terbuka.
Bagi Yansen
kebutuhan jalan ini bukan hanya untuk mobilisasi masyarakat saja akan tetapi
ada kepentingan negara. Salah satunya adalah pembangunan PLBN Long Nawang di
Desa Long Betaoh (Kayan Hulu). Oleh sebab itu ia meminta agar pembangunan jalan
ini tidak hanya melihat kondisi tekini. Tetapi perlu melihat masa depan.
“Saat ini
link yang direncanakan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dari Long
Pahangai menuju titik ini. Dengan link ini, kita melihat terlalu berat untuk
masyarakat. Pertama dilihat dari aspek social-ekonomi dan waktu tempuh yang
sangat memengaruhi,” katanya.
Ia pun
menyarankan agar Pemprov Kaltim dan Pemprov Kaltara melakukan pertemuan bersama
Dirjen Bina Marga membahas pengalihan jalan.
“Kita
harapkan nanti Kaltim dan Kaltara duduk satu meja, tentu dengan Dirjen Bina
Marga. Di situ kita melihat kepentingan negara, bukan melihat Kaltim dan
Kaltara lagi. Jangan lupa, jalan ini juga menghubungakan trase jalan menuju
Malinau. Dari sini nanti masuk ke Data Dian-Pujungan-Long Alango-Malinau. Tentu
juga ini butuh efektivitas. Kita bicara negara, beranda negara/serambi negara,”
terangnya.
Jika
pembangunan jalan dari Long Pahangai dapat tembus ke Sungai Boh, ia
mengingatkan kebutuhan pembangunan jangka panjang ke depan. Kemungkinan selesai
10 tahun lagi.
Dengan
postur anggaran saat ini, pasti memerlukan biaya yang besar dan perlu membabat
hutan untuk membuka jalan baru.
“Lebih baik
kita yang efesien efektif sekarang. Untuk kepentingan masyarakat yang
repesentatif, ya jalan yang sekarang ini. Trase jalannya Sumalindo di simpang
PU. Saya kira ini ideal untuk dibangun,” tutupnya.
Selain itu,
Kaltara juga tidak memiliki kepentingan di Long Pahangai sehingga perlu
dipertimbangkan kembali untuk membuka akses dari sana. (dkisp)
Kirim Komentar